Sunday, November 29, 2009

Menggugah dan Tergugah

INSPIRASI. Itu kata yang sering mejadi alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh,sore hari ini gw gak bakal di rumah nenek gw ditemani nyokap yang ngebet banget belanja di BSM, kerena gw awalnya berencana balik ke Bandung sore atau besok bareng temen. Ini kalo bukan dari paksaan nyokap untuk mewakili bokap ke undangan pernikahan adeknya tante gw, gw rasa gw gak bakal makan enak, banyak, gratis pula (tipikal orang yang gak tau malu dan melarat di kondangan :p). Mengapa gw akhirnya melakukan itu dan gak pulang lebih sore? Sederhana, gw pengen menikmati waktu lebih bersama nyokap, terinspirasi dari seorang temen gw yang rela ngebatalin suatu acara cuma buat nemenin nyokapnya belanja.

Gw akhirnya pun jadi tergugah untuk mulai nge-blogging lagi setelah ngeliat blog temen gw, dan isinya sangat berkualitas, kalo menurut gw. Kemudian gw juga ngeliat link blog- blog temen gw yang lain dan isinya seenggaknya lebih baik daripada punya gw yang sangat tidak terawat ini, pun menggugah gw buat belajar untuk lebih baik lagi. Anehkah? Well, I certainly think so.

Kalo kita perhatikan, banyak orang yang sukses melakukan sesuatu karena terinspirasi oleh kesuksesan orang lain sebelumnya. Gw rasa banyak lah yang tahu contohnya, gak usah gw sebutin juga pasti dah kebayang. Nah yang pengen gw tulis adalah, Why it has to be inspired? Apakah seseorang tidak bisa membentuk kesusksesan sendiri tanpa perlu terinspirasi dari orang lain? 

Pertama, menjawab pertanyaan gw sendiri di atas, gw rasa tentu aja bisa. Gw coba ambil contoh Raditya Dika. Mungkin banyak yang tahu, kalo dia itu yang pertama bikin kesuksesan sendiri dengan menerbitkan buku dari hasil kompilasi tulisan di Blog-nya di Indonesia ini dan buku-bukunya itu sampai saat ini terjual cukup banyak. Mungkin kedengarannya simpel, tapi percayalah, dari kesuksesan kecil itu, dia muncul menjadi sumber inspirasi banyak orang dan menggugah orang buat nge-blogging atau menerbitkan isi blognya tersebut menjadi sebuah buku. (coba cek di Gramedia atau TGA buat ngeliat buku hasil kompilasi tulisan blog-blog orang lain. You'll know what I mean.)

Nah, dari situ kan kellihatan gimana orang bisa sukses sendiri dan pada akhirnya toh malah menjadi sumber inspirasi orang lain dan menggugah orang lain buat mencapai kesuksesan yang sama atau bahkan lebih. Tentu aja ini adalah sebauh hal yang positif, kalo kita lihat secara konteks. Namun, di Indonesia dewasa ini, kadang- kadang inspirasi itu disalah artikan dan akhirnya bukan membuat sesuatu yang terlihat terinspirasi dari orang lain, jadinya malah meniru mentah- mentah dan berharap akan mendapat kesuksesan yang sama. Sebagai contoh kita lihaht dari Industri Perfilman di Indonesia. Lihat betapa banyaknya film horor lokal di setiap bioskop Indonesia. Karena ada satu film horor yang meraih sukses dan dapat banyak kritik bagus dulu, banyak Industri Perfilman yang berbondong-bondong menciptakan film yang sama, namun dengan kualitas yang bisa dibilang jauh dibawahnya.

Contoh lain yang bisa gw berikan adalah Quickie Express. Gw rasa ini film komedi pertama dengan mengambil unsur sex di perkotaan terutama di Jakarta. Film yang diproduksi oleh Riri Riza ini diterima dengan respon yang bagus dan banyak orang yang puas menontonnya. Namun perlahan- lahan setelah film ini muncul, film dengan tema sex comedy pun makin mewabah di setiap bisokop Indonesia. Seperti film - film horor yang gw sebut tadi, kualitasnya pun sangat buruk dan bahkan terlihat hanya ingin menonjolkan unsur Sex-nya saja tanpa ada plot cerita yang jelas dan menarik.

Nah yang pengen gw tekankan di sini adalah, ciptakan kesuksesan, baik itu ide yang terinspirasi dari orang lain, maupun ide original anda sendiri. Kemudian jangan hanya meniru apa yang dilakukan orang lain, namun buatlah sesuatu yang benar- benar ide anda dan buatlah itu menjadi inspirasi bagi orang lain. Sampai di sini dulu kayaknya, moga- moga tulisan ini bisa berguna,

Salam.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tuliskan pendapat anda....bebas kok